Kamis, 07 April 2011

KETERAMPILAN MENULIS



1. Pengertian Menulis.
Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat produktif. Begitu juga dengan berbicara.
Menulis adalah suatu proses kreatif menuangkan gagasan dan pikiran dalam bentuk bahasa tulis untuk tujuan misalnya memberitahu, meyakinkan atau menghibur.
Syarat menulis yang baik:
~. Menguasai kosa kata umum atau perbendaharaan kata.
Istilah merupakan sebuah defenisi, misalnya dosa.
Sinonim merupakan kata yang mempunyai makna pusat yang sama, tetapi nilai berbeda.
~. Diksi/pemilihan kata.
Syarat diksi:
*. Kata yang dipilih harus tepat dan mudah dipahami pembaca seperti yang kita inginkan.
Saya mengucapkan duka cita seharusnya saya turut berduka cita.
Jam menunjukkan jangka sedangkan pukul menunjukkan waktu/saat itu juga.
*. Kata yang dipilih harus benar.
Memirsa = kegiatan.     Pemirsa = benda/orang.
*. Kata yang dipilih harus lazim/biasa.
Andi tewas di rumah karena menderita kanker. Kata tewas seharusnya meninggal karena tewas digunakan dalam kecelakaan atau insiden.
Pedoman diksi:
*. Pemakaian kata tutur (resmi/formal dan tidak resmi/nonformal).
*. Penggunaan kata yang bernilai rasa eufemisme (pemakaian kata yang lemah lembut, tidak menyinggung).
Contoh diamankan bukan ditangkap, tunawisma bukan gelandangan, tuna netra bukan buta, PSK/WTS bukan pelacur.
Pemakaian kata bersinonim sehingga tepat dan akurat.
Misalnya menonton film, menyaksikan berita.
*. Pemakain kata umum dan khusus.
Dalam menulis harus bermakna khusus, misalnya melihat = kata umum sedangkan kata khususnya adalah melirik, menoleh, melotot.
Memotong dan pakaian = kata umum.
*. Pemakaian kata yang konkrit dan abstrak.
Konkrit = sesuatu yang dapat dirasa, diraba dan jelas contoh rumah.
Abstrak = sesuatu yang tidak dapat dibau,diraba dan tidak jelas contoh dosa.
Apabila menulis kata abstrak harus jelas pengertiannya.
*. Pemakaian istilah asing/kata serapan.
*. Pemakaian kata yang lugas (singkat, padat dan jelas serta tidak bertele-tele).
Setahu saya bukan sepanjang sepengetahuan saya.mengamati bukan memberikan pengamatan.
*. Pemakaian kata idiomatik (yang selalu muncul berpasangan).
Bertemu dengan, terdiri dari, disebabkan oleh, berbicara tentang bukan membicarakan tentang, tergantung pada bukan tergantung pada.
2. Kalimat.
Pola kalimat dasar bahasa Indonesia ada 6, yaitu:
~. S P (subjek predikat).
Pesawat itu sudah mendarat.
       S                       P
Warga  sedang bergotong royong.
    S                          P
~. S P Ket (subjek predikat keterangan).
Pada pola ini keterangan tidak bisa diubah menjadi subjek.
Kami tinggal di Lhokseumawe.
   S          P                Ket
Ibu memasak di dapur.
  S           P            Ket
~. S P Pel (subjek predikat pelengkap).
Laskar itu bersenjatakan bambu runcing.
     S                   P                      Pel
Ibu memakaikan dasi.
  S            P            Pel
~. S P O (subjek pedikat objek).
DPR mengadakan rapat paripurna.
  S              P                  O
Bapak menyetor uang.
    S            P         O
~. S P O Ket (subjek predikat objek keterangan).
Pak Andi memasukkan uangnya ke bank.
      S                P                O           Ket
Ibu membeli sayur di pasar
  S        P          O         Ket
~. S P O Pel (subjek predikat objek pelengkap).
Ibu menjahitkan adik baju baru.
 S            P            O      Pel
Kakak menamai anaknya Anita.
  S             P              O        Pel
3. Kalimat Tunggal.
Terdiri dari satu klausa atau satuan gramatik yang terdiri dari satu predikat baik disertai S O Pel Ket.
Jenis kalimat tunggal:
~. Kalimat tunggal berpredikat nomina (kata benda).
Dia guru saya.
  S        P.nom
Buku itu cetakan Bandung.
   S                  P.nom
~. Kalimat tunggal berpredikat abjektife (kata sifat).
Orang itu sangat pemalas.
   S                P.abjkt
Harimau itu suka mengamuk.
   S                       P.abjkt
~. Kalimat tunggal berpredikat numeralia (kata bilangan).
Dia beristri dua.
  S       P.numrl
Apelnya dimakan sepuluh.
     S                P.numrl
~. Kalimat tunggal berpredikat verbal (kata kerja). Terdiri dari:
*. Taktransitif (berpola S P Ket).contoh Dia berenang di laut.
                                                                  S            P        Ket.
*. Semi transitif (berpola S P Pel).contoh Botol itu berisi air.
                                                                      S         P         Pel.
*. Ekatransitif (berpola S P O).
Bapak memperbaiki mobil.
   S                 P             O
*. Dwitransitif (berpola S P O Pel).
Andi memberikan Ani setangkai mawar.
   S             P            O         Pel
3. Kalimat Dari Segi Sintaksis.
~. Kalimat dekslaratif/kalimat berita yang berakhir dengan tanda titik(.).
~. Kalimat imperatif/kalimat perintah yang berakhir denagnan tanda seru (!).
Juga bisa perintah yang halus dengan menggunakan partikel lah contoh tolonglah ambilkan buku itu.
~. Kalimat interogatif/kalimat tanya yang berakhir dengan tanda tanya (?).
5W+1H.
~. Kalimat ekslamatif/kalimat seru yang berakhir dengan tanda seru (!).contoh Bukan main indahnya danau itu!.
4. Kalimat Majemuk.
Merupakan kalimat yang terdiri dari beberapa klausa, paling banyak 3 klausa.
Hubungan antar klausa ada 2, yaitu:
~. Kalimat majemuk setara (hubungan koordinasi).
Merupakan klusa pertama dengan klusa kedua mempunyai kedudukan yang sama.
Hubungan semantik antar klausa dalam kalimat majemuk setara (hubungan koordinasi), adalah
*. Hubungan penjumlahan.
Konjungsi/kata penghubung  yang digunakan: dan, lalu. Contoh
Dia mengintip dari tirai lalu mendengarkan pembicaraan mereka.
Kau bernyanyi dan main piano.
*. Hubungan perlawanan.
Konjungsi yang digunakan: tetapi, melainkan, hanya. Contoh
Adik belum bersekolah, tetapi sudah bisa membaca.
*. Hubungan pemilihan.
Konjungsi yang digunakan: atau.
Andi makan apel atau jeruk.
~. Kalimat majemuk bertingkat (sub ordinatif).
Merupakan adanya induk kalimat (kalimat utama/inti) dan anak kalimat (kalimat sematan).
Hubungan semantik antar klausa dalam kalimat majemuk bertingkat (sub ordinatif).
*. Hubungan waktu.
Konjungsi yang digunakan: sejak, sewaktu, ketika, selama, setelah, sesudah, sampai. Contoh, selama perkuliahan kami tidak boleh keluar.
Kata sebelum bisa konjungsi dan bisa pula preposisi.
*. Hubungan tujuan.
Konjungsi yang digunakan: agar, supaya. Contoh
Kami membersihkan got agar aliran air menjadi lancar.
*. Hubungan syarat.
Konjungsi yang digunakan: jika, seandainya, apbila, asalkan.
Anak kalimatan (klausa sematan) merupakan syarat terlaksananya apa yang disebut dalam induk kalimat (klausa utama). Contoh
Jika kau sudi menerimanya, bulan dan bintang akan kubawa.
*. Hubungan konsesif.
Konjungsi yang digunakan: walaupun, kendatipun. Contoh
Dia tidak pernah menangis didepanku walaupun hatinya sangat sedih.
*. Hubungan perbandingan.
Konjungsi yang digunakan: seperti, sebagaimana, dari pada. Contoh
Saya akan bertransmigrasi ke Papua dari pada menjadi gelandangan.
*. Hubungan penyebaban.
Konjungsi yang digunakan: karena, sebab. Contoh
Didi merasa kesepian sebab tidak mempunyai anak.
*. Hubungan akibat.
Konjungsi yang digunakan: sehingga, maka, sampai atau sampai-sampai. Contoh
Biaya pengobatannya sngat mahal, sampai-sampai semua perhiasan istrinya terjual.
*. Hubungan cara.
Konjungsi yang digunakan: dengan. Contoh
Gedung pencakar langit itu dibangun dengan menggunakan peralatan canggih.
*. Hubungan sangkalan.
Klausa sematannya menggunakan adanya kenyataan yang berlawanan dengan keadaan yang sebenarnya.
Konjungsi yang digunakan: seolah-olah, seakan atau seakan-akan. Contoh
Dia diam saja seolah-olah tidak mengetahui persoalan sebenarnya.
Kapal sangat sepi seakan-akan tidak ada penumpangnya.
*. Hubungan kenyataan.
Klausa sematan menyatakan keadaan yang nyata berlawanan dengan apa yang dinyatakan dengan klausa utama.
Konjungsi yang digunakan: padahal, sedangkan. Contoh
Para tamu sudah datang, sedangkan kita belum siap.
*. Hubungan penjelasan.
Klausa sematan memberi penjelasan apa yang dijelaskan dalam klausa utama.
Konjungsi yang digunakan: bahwa. Contoh
Rini tidak mengetahui bahwa suaminya seorang pilot.
5. Kalimat majemuk dengan 3 klausa.
Dia sangat menyesal ketika mengetahui bahwa pacarnya tidak mau bertanggung jawab.
Anak itu mengatakan bahwa ayahnya telah meninggal dan ibunya telah menikah lagi dengan seorang lelaki muda.
Kalimat 3 klausa boleh bercampur antara klausa setara dengan klausa bertingkat.Pada contoh diatas ada kata bahwa, dan.
Engkau harus menjadi orang pintar dan harus tetap beribadah agar mendapat rezeki yang halal. (dan, agar).
6. Kalimat Efektif/Tepat Guna.
Hal yang harus diperhatikan adalah kesatuan, kesejajaran, dan kevariasian serta kehematan kalimat.
~.  Kesatuan.
 Maksudnya jelas S, P, O, Ket,Pel.jika mempunyai spokp, karena ada kalimat yang tidak punya kesatuan, seperti
*.  Tidak mempunyai subjek yang jelas. Contoh
Pada bacaan anak-anak harus memberikan teladan yang baik. Seharusnya
Bacaan anak-anak harus memberikan teladan yang baik.
Dari percobaan yang dilakukan membuktikan bahwa kerang hijau berprotein tinggi. Seharusnya
Percobaan yang dilakukan membuktikan bahwa kerang hijau berprotein tinggi.
Di Aceh diadakan pameran pembangunan. Seharusnya di Aceh adakan pameran pembangunan.
*. Tidak mempunyai predikat.
Mesjid raya Baiturrahman yang didirikan puluhan tahun yang lalu dan yang baru saja dipugar karena mesjid tersebut memang telah menjadi kebannggaan rakyat Aceh. Seharunya
Mesjid raya Baiturrahman yang didirikan puluhan tahun yang lalu baru saja dipugar. Mesjid tersebut memang telah menjadi kebanggaan rakyat Aceh.
*. Kalimat tidak bersubjek dan tidak berpredikat.
Saya tidak pergi ke sekolah, karena sakit.
Kita akan berhasil dalam hidup, apabila bekerja keras.
*. Penggandaan subjek.
Soal itu saya kurang jelas.
    S          S           P
Soal itu kurang jelas bagi saya.
     S              P                Ket.
Kandang itu saya yang membuat.
        S             S              P
Kandang itu yang membuat saya.
         S                   P                Pel.
~. Kesejajaran.
Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah pengecatan tembok, pengaturan tata ruang, dan pemasangan penerangan. Atau
Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah mengecat tembok, mengatur tata ruang, dan memasang penerangan.
Syaratnya adalah pemakaian awalan harus sama, me atau pe.
Kegiatan proyek itu memerlukan tenaga yang terampil, biayanya banyak, dan harus cukup waktu.
Kegiatan proyek itu memerlukan tenaga yang terampil, yang banyak, dan waktu yang cukup.
~. Kevariasian.
Kalimat itu harus bervariasi jangan monoton, tidak mesti S P O semua. Contoh
*. Variasi keterangan dalam pembukaan kalimat (biasanya keterangan di akhir kalimat).
Pada malam Jumat kliwon, orang Jawa meyakini adanya arwah yang bergentayangan.
*. Variasi pola kalimat.
Pada penghujung abad ke-20 dunia dilanda kekhawatiran akan terjadinya perang nuklir.
Kekhawatiran akan terjadinya perang nuklir melanda dunia pada penghujung abad ke-20.
Dunia dilanda kekhawatiran akan terjadinya perang nuklir pada penghujung abad ke-20.
*. Variasi dalam jenis kalimat.
Maksudnya kalimat tanya boleh diganti kalimat perintah pada paragraf-paragraf tertentu. Contoh
Jeda kemanusiaan yang telah disepakati bersama antara pihak RI dan GAM ternyata tidak berjalan lancar.
Kedua belah pihak tidak mampu mengontrol, penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di lapangan, kalau begini siapa yang harus disalahkan? Yang jelas kita harus berteriak “hentikan kekerasan”!
*. Variasi kata atau kelompok kata.
Amerika adalah negara yang sangat maju. Negara adi daya ini mampu mempengaruhi negara lain untuk mengikuti kehendaknya. Oleh karena itulah, jangan heran kalau negara paman sam ini dijuluki sebagai polisi dunia.
Indonesia adalah negara bahari. Negara kepulauan ini mempunyai kekayaan alam yang melimpah ruah. Luas lautannya melebihi luas daratannya. Negara yang dikenal dengan NKRI ini dihuni oleh beraneka suku bangsa.
~. Kehematan kalimat.
*. Penggunaan kata-kata yang mubazir.
Kebersihan adalah merupakan sebagian dari iman. (seharusnya hanya menggunakan kata adalh atau merupakan).
Sejak dari dahulu dia naik sepeda. (sejak dahulu atau dari dahulu).
*. Pengulangan subjek.
Mereka bekerja dengan tekun, meskipun mereka tidak dibayar. (kata mereka yang ke-2 harus dibuang).
*. Bentuk resiflokal yang salah.
Merupakan bahasa yang mengandung arti berbalasan. Bentuk ini dihasilkan dengan menggunakan kata saling pada perulangan berimbuhan. Contoh
Saling tukar menukar seharusnya saling menukar.
*. Penjamakan ganda.
Para hadirin seharusnya hadirin.
*. Bentuk superlatif yang berlebihan (paling), amat, sangat, sekali.
Penderitaan sangat mengerikan seharusnya penderitaa mengerikan.
*. Penggunaan kata dari pada untuk perbandingan
Keputusan dari pada pemerintah melegakan hati rakyat. Seharusnya
Keputusan pemerintah melegakan hati rakyat.
*. Hiponimi.
Merupakan kata-kata yang mengandung dasar kelompok kata yang bersangkutan. Contoh
Bunga melati ( mengandung bunga).
7. PARAGRAF.
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membentuk sebuah pengertian, yang ditandai adanya sebuah topik/pokok pembicaraan atau satuan bahasa berupa seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan.
Paragraf dibagi menjadi 2 bagian:
*. Paragraf tekuk,baris pertama menjorok ke dalam (panjang).
*. Paragraf sejajar (surat).
Nama paragraf ada 2:
*. Alinea (bahasa belanda).
*. Paragrafein, sebelum menulis arti etimologi ini dari bahasa Yunani.

                        Kalimat topik
Paragraf    ---- membicarakan 1 topik, kecuali paragraf transisi.
                        Kalimat penjelas.

8. Struktur Paragraf.
Satu kalimat topik yang merupakan topik utama paragraf dan sejumlah kalimat penjelas atau kalimt yang menjelaskan topik utama.
Fungsi kalimat topik:
*. Memberi arah dan alat pengontrol bagi penulis.
*. Merupakan sandaran bagi kalimt-kalimat lain dalam paragraf.
Fungsi kalimat penjelas:
*. Memberi penjelasan terhadap kalimat topik, sehingga ide paragraf itu benar-benar dipahami pembaca.
9. Urutan kalimat.
~. Peralihan kalimat.
Syarat dan pola pengembangan paragraf:
*. Kesatuan (semua kalimat dalam paragraf harus membicarakan satu kalimat utama).
*. Kepaduan (adanya kekompakan antara kalimat yang satu dengan yang lain/menggunakan kata transisi).
*. Kelengkapan (paragraf tersebut berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik).
10. Jenis-jenis paragraf:
~. Bedasarkan kalimat topik:
*. Paragraf deduktif (kalimat topik diawal).
*. Paragraf induktif (kalimat topik diakhir)
*. Deduktif-induktif (diawal dan diakhir).
~. Berdasarkan fungsinya dalam karangan:
*. Paragraf pembuka (1 paragraf).
*. Paragraf penghubung (pengembang).
*. Paragraf penutup (1 paragraf).
~. Berdasarkan pola pengembangannya:
*. Paragraf penderetan.
Dengan menderetkan unsur-unsur, macam, jenis atau faktor yang tersurat dalam kalimat topik/utama. Contoh
             Ada beberapa alasan penting mengapa seluruh mahasiswa IAIN diwajibkan mampu membaca Alqur’an. Pertama    kedua dan seterusnya.
*. Paragraf contoh.
              Hari Jumat merupakan hari yang sangat diistimewakan dalam masyarakat Aceh. Contoh dan seterusnya.
*. Paragraf defenisi.
             Yang dimaksud dengan simbiosis adalah    dan seterusnya.
*. Paragraf klasifikasi.
Untuk mengelompokkan kesamaan tertentu.
               Ada persamaan yang mendasar antara kucing dan harimau. Kedua binatang ini mempunyai penciuman yang tajam dan seterusnya.
*. Paragraf perbandingan atau komparasi.
Dilakukan dengan mengemukakan uraian yang membandingkan antara hal-hal yang pokok dengan hal-hal yang benar, perbandingan bisa dengan menunjukkan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan antara keduanya. Contoh
              Orang sufi adalah      dan sseterusnya . Akan tetapi, orang munafiq dan seterusnya  .
*. Paragraf klimaks dan anti klimaks.
Merupakan gagasan rendah ke gagasan tinggi dan gagasa tinggi ke rendah.
*. Paragraf sebab akibat.
                   Ratusan petani kemiri membakar hutan milik perusahaan swasta. Akibatnya  dan seterusnya.
*. Paragraf akibat sebab.
                           Selama 30 tahun rakyat Aceh menderita lahir batin. Banyak orang terbunuh dan seterusnya. Semua ini terjadi karena kerakusan manusia yang tidak mau menyahuti aspirasi rakyat yang menginginkan keadilan.
*. Paragraf deduksi (umum-khusus).
*. Paragraf induksi (khusus-umum).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar