Minggu, 27 Maret 2011

KETERAMPILAN MEMBACA.


1. Pengertian Membaca.
     Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang bersifat reseftif atau menerima. Begitu juga dengan keterampilan menyimak.
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan untuk memproleh pesan yang hendak disampaikan dan dipergunakan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis.
Dari segi linguistik membaca adalah suatu proses penyajian kembali dan pembacaan sandi (kode) / bahasa rahasia (a recording and decoding proses). Pada sisi lain dikatakan juga bahwa membaca dapat pula dianggap sebagai suatu proses untuk memahami yang tersirat dalam yang tersurat, melihat pikiran yang terkandung di dalam kata-kata yang tertulis.
Tingkat hubungan antara makna yang hendak dikemukakan oleh penulis dan penafsiran atau interpretasi pembaca turut menentukan ketepatan membaca sehingga makna bacaan tidak terletek pada halaman tertulis tetapi berada pada pikiran pembaca.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa reading is brenging meaning to and getting meaning from printed or written material (membaca adalah memberikan makna yang terkandung dalam tulisan atau bahan tulisan). Membaca adalah memproleh serta memahami pola-pola bahasa dari gambaran tertulis.
2. Tujuan Membaca.
     Tujuan utama membaca adalah untuk mencari atau memproleh informasi mencakup isi dan memahami makna bacaan. Makna serat kali berhubungan dengan maksud tujuan atau intensifitas dalam membaca antara lain:
  • Reading for details or fact (membaca untuk menemukan atau memproleh perincian-perincian atau fakta-fakta). Contoh paparan suatu daerah.
  • Reading for squance or organization (membaca untuk menemukan atau mengetahui erutan atau kronologis susunan organisasi cerita). Contoh suatu bacaan yang terjadinya kasus pencurian.
  • Reading for main ideas (membaca untuk menemukan atau mengetahui ide utama). Contoh headline news.
  • Reading for inference (membaca untuk menemukan serta mengetahui tentang kualitas-kualitas suatu bacaan sehingga bisa disimpulkan). Contoh sinopsis.
  • Reading to classify (membaca untuk menemukan serta mengetahui hal-hal yang terdapat dalam tulisan atau bacaan sehingga bisa dikelompokkan).
  • Reading to evaluate (membaca untuk hal-hal yang terdapat dalam bacaan sehingga dinilai dan dievaluasi).
  • Readin to compare or contrast (membaca untuk menemukan perubahan-perubahan yang terjadi dalam cerita yang disesuikan dengan konsep kehidupan pembaca sehingga bisa membandingkan atau mempertentangkan).
 3 komponen membaca:
 a. Pengenalan abjab aksara atau tanda baca atau gambar.
 b. Pengkorelasian huruf.
 c. Meaning atau makna.
Membaca dengan metode SAS
Kalimat----Kata----Suku Kata----Huruf----kembali ke Kalimat.
Fonem-----Kata----Kalimat-----Frase---Klausa----Paragraf----Wacana.
Parafrase = menceritakan ide kata atau pengertian.
Leksikal = makna sebenarnya/denotasi.
Gramatikal = makna kiasan/konotasi.
Retorikal = arti yang muncul dalam pengucapan. Grafem = Tulisan.
3. Aspek-Aspek Membaca.
Aspek penting dalam membaca ada 2, yaitu:
  1. Mechanical Skills (keterampilan yang bersifat mekanik) yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih rendah (Lower Order). Aspek ini mencakup:
  • Pengenalan huruf
  • Pengenalan unsur-unsur linguistik (Fonem/grafem, kata, fras, klausa, kalimat dan lain-lain).
  • Pengenalan hubungan korespondensi pola ejaan dan bunyi (kemampuan menyuarakan bahan tertulis/to bark at print).
  • Kecepatan membaca bertaraf rendah.
  1. Comprehension Skills (keterampilan yang bersifat pemahamn) yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi (Higher Order). Aspek ini mencakup:
*. Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, dan retorikal).
*. Memahami signifikansi makna (maksud dan tujuan pengarang serta reaksi          pembaca).
*. Evaluasi atau penilaian dari segi isi.
Kecepatan mambaca yang fleksibel yang mudah disesuaikan dengan keadaan.
Afiks = Imbuhan.Terdiri dari infiks/sisipan e, l, m. Surfiks/akhiran kan. Konfiks/gabungan awalan dan akhiran Me-Kan.
4. Jenis-Jenis Membaca.
a. Oral Reading (Membaca Bersuara).
Merupakan suatu aktivitas yang merupakan alat bagi Guru, murid ataupun membaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta mamahami informasi pikiran dan perasaan seseorang pengarang.
Membaca nyaring yang baik menuntut agar si pembaca memiliki kecepatan mata yang tinggi serta pandangan mata yang jauh, karena dia harus melihat pada bahan bacaan untuk memelihara kontak mata dengan para pendengar.
Pada membaca nyaring/Oral Reading selain penglihatan dan ingatan (visul dan memory) juga turut aktif ingatan pendengaran(AuditoryMemory) dan ingatan yang bersangkut paut dengan otot-otot kita (MotorMemory).
Keterampilan Yang Dituntut Dalam Kelas Nyaring:
Kelas 1.
*. Mempergunakan ucapan yang tepat.
*. Mempergunakan frasa yang tepat (bukan kata demi kata).
*. Mempergunakan intonasi yang wajar agar mudah terpahami.
*. Menguasai tanda-tanda baca sederhana seperti titk (.), koma (,), tanda tanya (?), tanda seru (!).
Kelas 2.
*. Membaca dengan terang, jelas.
*. Membaca dengan penuh perasaan dan ekspresi.
*. Membaca tanpa tertegun-tegun, tanpa terbata-bata.
Kelas 3.
*. Membaca dengan penuh perasaan dan ekspresi.
*. Mengerti serta memehami bahan bacaan.
Kelas 4.
*. Memahami bahan bacaan pada tingkat dasar.
*. Kecepatan dan suara 3 patah kata dalam 1 detik (3 kata/detik).
Kelas 5.
*. Membaca dengan pemahaman dan perasaan.
*. Aneka kecepatan membaca nyaring tergantung pada bahan bacaan.
*. Dapat membaca tanpa harus terus menerus melihat pada bahan bacaan.
Kelas 6.
*. Membaca dengan penuh perasaan dan ekspreai.
*. Membaca dengan penuh kepercayaan pada diri sendiri dan mempergunakan frasa atau sususnan kata yang tepat.
Agar dapat membaca dengan baik, maka sang pembaca haruslah menguasai keterampilan-keterampilan persepsi (penglihatan dan daya tanggap) sehingga dia mengenal dan memahami kata-kata dengan cepat dan tapat.
Untuk itu sang pembaca biasanya mempergunakan berbagai cara:
*. Menyoroti ide-ide baru dengan mempergunakan penekana yang jelas.
*. Menjelaskan perubahan dari satu ide ke ide lainnya.
*. Menerapkan kesatuan-kesatuan pikiran di dalam suatu kalimat dengan penyusunan kata-kata yang tepat dan baik.
*. Menghubungkan ide-ide yang bertautan dengan jalan suaranya agar tinggi sampai akhir dan tujuan tercapai.
*. Menjelaskan klimaks-klimaks dengan gaya dan daya ekspresi yang baik dan tapat.
 B. Silent Reading (Membaca Dalam Hati).
Merupakan membaca dengan tidak bersuara atau bergerak baik bibir, kepal maupun jari.Membaca dalam hati terbagi 2, yaitu:
  1. Extensife Reading (membaca ekstensif).
Merupakan membaca denga tidak menggunakan penanganan yang begitu telitidan terperinci.
Extensif reading terbagi 3:
*. Survey Reading (membaca survey).
Merupakan membaca dengan mentelaah, mensurvey yang akan kita pelajari dengan jalan:
-. Memeriksa, meneliti indeks-indeks, daftar kata-kata yang terdapat dalam buku-buku.
-. Melihat-lihat, memeriksa, meneliti judul-judul bab yang terdapat dalam tersebut.
-. Memeriksa, meneliti bagan, skeme, outline buku tersebut.
Kecepatan dan ketepatan dalam membaca survey tujuannya erat dengan berhasil tidaknya dalam studi.
*. Skiming Reading (membaca sekilas).
Merupakan sejenis membaca yang membuat mata kita bergerak dengan cepat, melihat untuk memproleh informasi penerangan dari bahan tertulis. Tujuannya:
-.  Untuk memproleh suatu pesan umum dari tulisan atau buku.
-.  Untuk menentukan hal-hal tertentu dari suatu bacaan.
-.  Untuk menemukan atau menempatkan bahan yang diperlukan dalam perpustakaan.
*. Superfacial Reading (membaca dangkal).
Merupakan membaca untuk memproleh pemahaman yang dangkal yang bersifat luaran yang tidak mendalam dari bahan bacaan. Tujuannya membaca untuk kesenangan seperti membaca bacaan ringan yang mendatangkan kebahagiaan di waktu senggang. Misalnya cerpen, novel ringan dan sebagainya. Tidak dituntut pemahaman yang mendalam seperti membaca karya ilmiah, namun santai mengingatkan.

  1. Intensife Reading (membaca intensif).
Merupakan studi seksama, telaah telitik dan penanganan terperinci yang dilaksanakan dalam proses belajar.
Pada membaca dalam hati bukanlah hakikat keterampilan yang terlihat namun yang paling diutamakan adalah konsep pemahaman yang mendalam terhadap isi bacaan. Pada hakikatnya memerlukan teks yang panjangnya tidak lebih dari 500 kata-kata yang dapat dibaca dalam waktu 2 menit dengan kecepatan kira-kira 5 patah kata dalam 1 detik. Adapun keterampilan yang dituntut adalah sebsgai berikut:
Kelas I.
*. Membaca tanpa bersuara, tanpa gerakan-gerakan bibir dan tanpa berbisik.
*. Membaca tanpa gerakan-gerakan kepala.
Kelas II.
*. Membaca tanpa gerakan-gerakan bibir dan kepala.
*. Membaca lebih cepat secara dalam hati tinimbang secara bersuara.
KelasIII.
*. Membaca dalam hati tanpa menunjuk-nunjuk dengan jari dan tanpa gerakan bibir.
*.Memahami bahan bacaan yang dibaca secara diam atau secara dalam hati.
*. Lebih cepat membaca dalam hati daripada bersuara.
Kelas IV.
*. Mengerti serta memahami bahan bacaan pada tingkat dasar.
*. Kecepatan mata dalam membaca 3 patah kata dalam sedetik.
Kelas V.
*. Membaca dalam hati jauh lebih cepat tinimbang dibaca bersuara.
*. Membaca dengan pemahaman yang baik.
Membaca tanpa gerakan=gerakan bibir, kepala atu menunjuk-nunjuk dengan jari tangan.
*. Menikmati bahan bacaan yang dibaca dalam hati dan senang membaca dalam hati.
Kelas VI.
*. Membaca tanpa gerakan-gerakan bibir dan tanpa komat kamit.
*. Dapat menyesuaikan kecepatan membaca dengan tingkat kesukaran dalam bahan bacaan.
*. Dapat membaca 180 kata dalam 1 menit pada bacaan fiksi pada tingkat dasar.
Membaca intensif terbagi:
*. Membaca telaah isi(conten study reading) Terbagi:
-. membaca teliti.
-. membaca ide
-. membaca kreatif.
-. membaca pemahaman.
*. Membaca telaah bahasa (linguistic study reading). Terbagi:
-. membaca bahasa
-. membaca sastra.
#. Membaca telaah isi.
Menelaah isi suatu bacaan menuntut ketelitian, pemahamn, kekritisan berfikir serta keterampilan menangkap ide-ide yang tersirat dalam bacaan. Jenisnya adalah:
*. Membaca teliti.
Menuntut dan membutuhkan sebuah keterampilan antara lain:
-. Survey yang cepat untuk memperhatikan dan melihat organisasi dan perbedaan umum.
-. Membaca secara seksama dan membaca ulang paragraf-paragraf untuk menemukan kalimat-kalimat judul dan rincian-rincian penting.
-. Menemukan hubungan setiap paragraf dengan keseluruhan tulisan atau artikel.
Menelaah Tugas.
Agar pelajaran yang diberikan lebih mantap serta lebih dipahami oleh siswa maka guru sering memberikan tugas atau PR yang harus dikasai atau diselesaikan.Yang harus dibiasakan dalam menyelesaikan tugas adalah dengan studi SQ3R, yaitu suatu metode yang mencakup 5 metode:
_. Survey/penelitian pendahuluan.
Periksalah keseluryhan tugas yang diberikan kepada Anda kemudian perhatikan judul dan sub judul. Bacalah sekilas paragraf pertama kemudiaan paragraf terakhir dan perhatikan gambar-gambar.Hal ini akan menolong pembaca dalam memahami bacaan tersebut.
_. Question/tanya.
Dalam survey yang kita lakukan terhadap tugas, kita menemukan hal yang melahirkan rasa ingn tahu misalnya mengenai diagram-diagram, gambar-gambar dan apa hubungannya dengan bacaan tersbut. Dengan demikian tentu saja membutuhkan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaanyang muncul sehingga kita harus melakukan kegiatan membaca dengan teliti dan seksama.
_. Read/baca.
Membaca dengan teliti dan seksama paragraf demi paragraf sehingga kita menemukan ide-ide utama atau pikiran-pikiran pokok yang terdapat dalam bacaan tersebut.
_. Recite/menceritakan kembali dengan kata-kata sendiri.
Membuat catatan-catatan penting dan mengingat ide-ide utama sehingga pertanyaan-pertanyaan yang muncul pada dalam bacaan bisa diselesaikan dengan catatan-catatan yang kita gunakan dalam bahasa kita sendiri.
_. Refiew/meninjau kembali.
Merupakan langkah terakhir dengan memeriksa secara keseluruhan bagian-bagian yang telah dibaca dan menghubungkannya dengan pertanyaan-pertanyaan serta catatan-catatan yang dibuat sendiri.
*. Membaca pemahaman (reading for understanding).
Maksudnya untuk memahami bahan-bahan bacaan sehingga dapat diekspresikan kembali baik secara lisan maupun tertulis. Memerlukan kurun waktu yang lama, berkesinambungan dan menuntut keseriusan dari pembaca. Salah satu yang harus diperhatikan dalam membaca pemahamn adalah maksud-maksud yang tercetus dalam tulisan sehingga harus benar-benar dipahami pembaca, misalnya dalam membaca karya sastra.
*. Membaca kritis.
Merupakan sejenis membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif serta analisis dan bukan hanya mencari kesalahan. Disamping itu kemampuan membaca pemahaman merupakan dasar bagi pembaca kritis. Pada umumnya membaca kritis menuntut pembaca agar mereka dapat:
_. Memahami maksud penulis.
_. Memahami organisasi dasar tulisan.
Dapat menilai atau penyajian penulis atau pengarang.
Dapat menerapkan prinsip-prinsip kritis pada bacaan sehari-hari.
Meningkatkan minat baca, kemampuan baca dan berfikir kritis.
_. Mengetahui prinsip-prinsip pemilihan bahan bacaan.
_. Membaca majalah atau publikasi-publikasi periodik yang serius.
*. Membaca ide (reading for ideas).
Merupakan sejenis kegiatan membaca yang dilakukan untuk mencari, memproleh serta memamfaatkan ide-ide yang terdapat pada bacaan. Suatu prinsip yang harus diingat, bahwa suatu sumber yang kaya akan ide merupakan dasar bagi komunikasi. Agar kita dapat mencari, maenemukan serta mendapatkan keuntungan dari ide-ide yang terkandung dalam bacaan, maka kita harus membuat dan berusaha agar diri kita menjadi pembaca yang baik (a good reader).
Kriteria pembaca yang baik (a good reader) adalah:
_. Tahu mengapa Ia membaca.
Syaratnya bahwa tahu dan sadar mengapa Ia membaca.
2 maksud umum yang paling umum adalah mencari informasi dan menikmati bacaan.
_. Memahami apa yang dibacanya.
Syarat ini merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa memahami benar-benar apa yang dibacanya dan hal ini menuntut perhatian,konsentrasi yang merupakan suatu kemampuan yang erat berhubungan dengan maksud.
_. Menguasai kecepatan membaca.
Kecepatan membaca bervariasi dan menyesuaikannya dengan sifat cetakan dan bahan bacaan. Disamping itu harus mengetahui beberapa hal:
~. Membaca sekilas.
~. Membaca dengan cepat (to scan), yaitu membaca segala sesuatu secara cepat untuk mencari hal tertentu yang diinginkan.
~. Membaca demi kesenangan yakni suatu cara mambaca yang melewati hal-hal yang kurang menarik dan membaca lambat-lambat hal-hal yang menarik.
~. Membaca dengan serius bahan-bahan yang penting dan tidak akn kehilangan sesuatu hal.
Semakin cepat seseorang membaca untuk memproleh pemahaman maka semakin berhasil pula studinya di Perguruan Tinggi.
_. Mengenal media cetak.
Harus mengenal bentuk-bentuk kontemporer media cetak yang meliputi:
~. Paperback/buku saku.
~. Media grafikal (komik, kartun, foto, penyajian statistik, peta, diagram dan lain-lain).
~. Majalh.
~. Surat kabar.
Dalam bentuk-bentuk kontemporer media cetak terpendam ide-ide yang dapat dimamfaatkan demi kemajuan hidup dan merupakan sumber yang tidak kunjung kering dengan bahan yang selalu segar.
#. Membaca Telaah Isi.
*. Membaca bahasa (Foreign Language Reading).
Tujuan utamanya adalah memperbesar daya kata (Increasing Word Power) dan mengembangkan kosakata (Develoving Vocabulary).
Setiap orang mempunyai 2 jenis umum daya kata:
~. Dipergunakan dalam berbicara dan menulis, yaitu daya dalam memilih serta mempergunakan kata-kata yang mengekspresikan makna secara jelas dan tepat.
~. Dipergunakan dalam membaca dan menyimak, yaitu daya untuk menghadapi serta menggarap kata-kata baru dan yang belum lazim, memproleh makna cukup dari kata-kata tersebut sehingga dapat dimengerti dan masuk akal.
Dalam memperbesar daya kata salah satu yang harus diketahui adalah ragam-ragam bahasa.
Secara garis besar ragam bahas adapat dibedakan atas:
~. Ragam formal atau resmi (dipakai saat-saat resmi contoh pidato kenegaraan, tulisan-tulisan akademis serta khotbah-khotbah resmi).
~. Bahasa informal atau tidak resmi (dipakai pada situasi yang tidak resmi, lebih banyak dipakai lisan daripada tulisan).
~. Bahasa percakapan/Colloguial language (bahasa yang umum dipakai dalam percakapan/bahasa yang telah biasa kita pakai semenjak kecil).
~. Bahasa kasar/Vulgar Language (bahasa yang tidak baku, bahasa orang yang buta huruf atau orang yang tidak berpendidikan. Bahasa ini dipergunakan dengan caranya sendiri yang konvensional dan tidak digunakan istilah-istilah baku).
~. Bahasa slang (bahasa yang ditujukan pada kelompok-kelompok khusus yang bersifat sementara yang tidak bisa digunakan untuk seterusnya).
*. Membaca Sastra.
Norma-norma dalam sastra adlah Ekstetik, sastra dan norma moral.
Sehingga baik bentuknya maupun isinya sama-sama indah, terdapat keserasiaan dan keharmonisan antara bentuk dan isinya.
Membaca sastra harus dipusatkan pada penggunaan bahasa dalam karya sastra. Apabila seseorang dapat mengenal serta mengerti seluk beluk bahasa dalam karya sastra maka semakin mudah memahami isinya serta dapat membedakan antara bahasa ilmiah dengan bahasa sastra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar